Cerita di mulai lagi ngobrol santai di Sekret Ormawa antara Naufal dengan Dwi JP, obrolan itu tentang hobbynya Dwi JP yang sering daki gunung. Dwi cerita-cerita pengalaman dakinya dia dari suka sampai dukanya, pas di sela-sela pembicaraan Naufal memberi tawaran mumpung masih libur kuliah gimana kalau hari Jum'at tgl 15jalan ke kepulauan seribu. Tapi belum tau mau ke pulau mananya lalu kita cari-cari informasi digoogle. akhirnya kita putuskan bahwa kita ke Pulau Harapan. Lalu kita ajak teman-teman yang lain dengan cara membuat group bbm jalan-jalan yang terdiri dari Naufal, Dwi, Aldo, Icang, Aldino, Luthfi, Fadhil dan Fikri. Setelah percakapan lama akhirnya yang ikut ada 5 orang yaitu Naufal, Dwi, Aldo, Icang dan Aldino yang lain ga bisa ikut karena ada kepentingan dan juga ada yang masih di kampung halaman. mulailah kita bagi-bagi tugas untuk perlengkapan ke sana.
Pas hari kamis kita rapat untuk bahas ulang perlengkapan apa aja yang udah siap dan yang udah siap baru 1 tenda doang dan itu cuma muat 2 orang. Kita cari-cari sampai sore tapi ga ada juga kompor, meesting, dan 2 tenda lagi. untuk perlengkapan makan yang dibawa cuma sendok, piring dan gelas.Hari sudah menjelang malam kita putuskan untuk pulang ke rumah masing-masing dan kumpul lagi disekret jam 8 malam untuk bermalam di sekret supaya tidak kesiangan soalnya kita berangkat dari Universitas Jayabaya sekitar jam 5, kita berangkat pagi-pagi sekali karena tertulis di informasi google keberangkatan kapal ke Pulau Harapan jam 7 dari dermaga kali adem (muara angke). Yang bermalam di sekret Dwi, Aldo, Aldino dan Icang, Naufal memutuskan untuk tidur di rumah dan berangkat kekampus jam setengah 5. Naufal sekitar jam 5 kurang 15 menit sudah datang di sekret, mereka yg bermalam disekret ga taunya baru tidur jam 4 haha sudah diduga pasti mereka malah begadang. Akhirnya kita jalan jam 6 pakai grabcar, untuk harga sangat murah loh cuma 78 ribu sudah sampai tempat berangkat dari Universitas Jayabaya Pulomas dan sampai dipelabuhan sekitar jam 7 kurang 15 menit.
Pas hari kamis kita rapat untuk bahas ulang perlengkapan apa aja yang udah siap dan yang udah siap baru 1 tenda doang dan itu cuma muat 2 orang. Kita cari-cari sampai sore tapi ga ada juga kompor, meesting, dan 2 tenda lagi. untuk perlengkapan makan yang dibawa cuma sendok, piring dan gelas.Hari sudah menjelang malam kita putuskan untuk pulang ke rumah masing-masing dan kumpul lagi disekret jam 8 malam untuk bermalam di sekret supaya tidak kesiangan soalnya kita berangkat dari Universitas Jayabaya sekitar jam 5, kita berangkat pagi-pagi sekali karena tertulis di informasi google keberangkatan kapal ke Pulau Harapan jam 7 dari dermaga kali adem (muara angke). Yang bermalam di sekret Dwi, Aldo, Aldino dan Icang, Naufal memutuskan untuk tidur di rumah dan berangkat kekampus jam setengah 5. Naufal sekitar jam 5 kurang 15 menit sudah datang di sekret, mereka yg bermalam disekret ga taunya baru tidur jam 4 haha sudah diduga pasti mereka malah begadang. Akhirnya kita jalan jam 6 pakai grabcar, untuk harga sangat murah loh cuma 78 ribu sudah sampai tempat berangkat dari Universitas Jayabaya Pulomas dan sampai dipelabuhan sekitar jam 7 kurang 15 menit.
Pelabuhan Kali Adem (Muara Angke)
Pada saat sampai ke pelabuhan kita langsung masuk ke dalam untuk membeli tiket, tiketnya untuk perjalanan ke harapan itu sebesar 55rb+ 2rb untuk asuransi. Setelah kita membeli tiket, kita sarapan di kantin yang telah di sediakan. Pada saat selesai sarapan kita langsung masuk ke dermaga kali adem dan disana kita foto-foto.
Sudah puas bermain air dan foto-foto kita lanjut masak mie dan salin baju lagi. Semuanya sudah kenyang dan lanjut santai-santai di pinggir pantai. Jam sudah memasuki jam 11 kondisi Pulau Dolphin mulai ramai dengan yang berjualan dan wisatawan-wisatawan yang menggunakan jasa paket. Kita janjian dengan Pak Rudi minta di jemput sekitar jam 1 an tapi sampai jam 5 sore belum dijemput juga kita sudah telpon dan sms tapi ga ada tanggapan juga. Akhirnya kita memutuskan untuk ikut pedagang yang ada di Pulau Dolphin untuk ke Dermaga Harapan, Sesampai kita di Dermaga kita langsung cari pak Rudi dan kita ketemu juga dengan dia yang lagi dikapalnya katanya sih kapalnya lagi rusak dan dia sudah suruh orang untuk jemput kita ke Pulau Dolphin tapi sudah sampai jam 5 tidak ada juga dan yang lebih parahnya kita sudah habis persediaan makanan maupun minum. Dengan santainya Pak Rudi bilang kok sudah ada disini padahal saya baru mau jemput alasan yang berbeda pada waktu kita panggil dia yang lagi di atas kapalnya.
Akhirnya dia bilang selesaiin saja permasalahan ini di rumahnya dia, Kita sudah bayar 400 ribu, kita minta setengahnya dari pembayaran tapi selalu beralasan yang berbeda-beda dari sudah di berikan yang punya kapal (padahal sebelum berangkat sih katanya kapal punya sendiri), alasan yang ke dua katanya sudah di berikan solar dan yang ketiga sisa uangnya sudah diberikan ke orang yang suruh jemput kita ke Pulau Dolphin (kata dia sih ojek kapal kalau malam-malam ga ada yg melaut dan pasti didarat semua berarti kan orang yg disuruh sudah ada di darat pas di tanya yaudah minta uang sama orang yg disuruh eh dia bilang katanya dia belum balik masih di laut). Kata saya yaudah jalan keluarnya kalau ga ada uang saya minta 4 tiket saja untuk balik ke Dermaga Kali Adem (Muara Angke) dan dia menyetujui jalan keluar tersebut. Terimakasih untuk bang Dedi, bang Dedi yang anterin kita ke Pulau Harapan dari Pulau Dolphin. Malam itu sekitar jam 8 an setelah urusan dengan Pak Rudi sudah selesai kita ketemuan dengan bang Dedi di Taman Harapan di dekat Dermaga Harapan, bang Dedi menawarkan kepada kita untuk penginapan, kita bilang cuma ada 170rb persediaan uang kita dan akhirnya kata dia yaudah ada tapi ga pakai AC ya gpp lah yang penting ada tempat istirahat untuk malam ini dan juga untuk makan nasi hahaha.
Keesokan paginya kita bersiap-siap menuju Dermaga Harapan tapi sebelum ke Dermaga kita ber foto-foto dulu di Taman Harapan.
Setelah berfoto-foto kita bergegas menuju Dermaga Harapan soalnya jam sudah pukul 9 dan Kapalnya berangkat jam 10. Untuk pulang ke Jakarta kita naik Kapal Milles II yaitu kapal khusus Wisatawan berbeda halnya dengan kapal yang waktu kita gunakan untuk ke Pulau Harapan. Akhirnya ABK menarik tali tambang yang diikatkan ke Dermaga dan kita berangkat menuju Dermaga Kali Adem. Lama perjalanan untuk pulang serasa lebih lama ya karena kita duduk saja didalam mau keluar tapi penuh dan panas. Dan Akhirnya kita sampai juga di Dermaga Kali Adem (Muara Angke) sekitar jam setengah 2.
Aldino, Naufal, Dwi
Setelah foto-foto di dermaga Kali Adem kita naik kapal yang tertera di tiket, kebetulan kita berangkat di hari Jumat tanggal 15 januari 2016 kita memakai kapal masyarakat bukan khusus untuk wisata. perbedaannya di muatannya. kalau di kapal masyarakat muatannya sayuran dan keperluan rumah tangga lainnya untuk di pulau tujuan kapal sedangkan kapal wisata itu hanya khusus untuk muatan orang (wisatawan).
Suasana di dalam kapal
Kapal KM Rahmattullah di tiket jadwal pemberangkatannya jam 7 pagi tapi baru berangkat jam setengah 9an dan lumayan mandi keringat selama nunggu kapal tersebut berangkat. Waktu diperjalanan ada orang yang sangat akrab ngajak ngobrol terus sampai kita ngindar ke luar eh dia ikut keluar kita ke dalam lagi dia ikut juga, kita menghindar sih karena kita mau menikmati perjalanan bukan ngedenger omongan dia aja. Cerita-cerita dia sih bagus untuk pengetahuan kita tapi kita juga ga bodoh-bodoh banget sih hahaha, kita bilang gitu karna omongannya selalu di lebih-lebihkan dan omongannya muter-muter dihal yang sama. Tadi di dermaga Kali Adem panas banget karena mataharinya sangat terik banget tapi pas udah sampai Pulau Onrust mulai gerimis-gerimis dan ombaknya mulai tinggi. Ga lama dari gerimis itu mulai hujan dan semua penumpang yang ada diluar kapal mulai berjubelan masuk ke dalam kapal, iya sih didalam ga kehujanan tapi bocor dimana-mana, alahasil celana, tas, jaket dll pada basah. Setelah 2 jam setengah kita terombang-ambing dilaut akhirnya tampak juga dari kejauhan Pulau Harapan tapi Kapal KM Rahmatullah bersandar di dermaga Kelapa, Kok kelapa sih kan kita mau kepulau harapan iyaa jadi di Pulau Harapan itu ada 2 dermaga satu dermaga Harapan satu lagi dermaga Kelapa. Dermaga Harapan sih katanya untuk bersandar Kapal KM wisata dan ojek kapal menuju pulau-pulau di sekitar Pulau Harapan. Foto-foto dulu diatas Kapal KM Rahmatullah sebelum sampai ke Dermaga Kelapa.
Setelah kita sampai di Dermaga Kelapa kita menuju kerumah yang tadi akrab dengan kita di atas kapal, benar saja pasti dia baik dan ngajak ngobrol dengan kita ada tujuannya. Sampai lah di sebuah rumah, kita dipersilahkan duduk di halaman depan rumah dia dan disuguhi seteko nutrisari, perut sudah laper katanya sih dideket rumahnya ada yg jual gorengan, lalu Aldo dan Icang beli gorengan harganya murah loh cuma seribu dan gede gorengannya. Kita melepas lelah tapi pikiran bingung kalau Pulau Harapan ternyata tidak ada pantai dan view disana menurut saya dan yang lain sih tidak begitu bagus karena sudah penuh dengan pemukiman penduduk maklum saja Pulau Harapan cuma sebuah Pulau untuk Transit untuk para kemping.
Oh iya nama orang yg tadi itu namanya Pak Rudi, dia bilang kalau pulau yang sering di buat nge camp sih ada 2 pulau yaitu Pulau Perak dan Dolphin. Kita bermusyawarah dan pada akhirnya kita memilih ke Pulau Dolphin alasannya sih karena gratis kalau ke Pulau Perak di kenai biaya per orang 25rb dan kapal bersandar 35rb disana bayar sih katanya fasilitas yang lumayan lengkap dan yang terutama ada listrik dan MCK, kalau mau nge camp di Pulau Dolphin kita harus beli air galon dulu ya buat di pulau tersebut karna pulau tersebut tidak ada fasilitas apapun. Harga yang ditawarkan Pak Rudi untuk ke Pulau Dolphin seharga 600rb kita kaget haha wajarlah kita hanya bawa uang masing" 200ribu dan itu untuk 3 hari 2 malam. Akhirnya sepakat diharga 400ribu dan kita menyewa 2 alat snorkeling seharga 60ribu. Sebelum kita menuju ke kapal, kita kewarung dulu untuk beli bekal dan air galon. Sesudah kewarung kita berangkat menuju Dermaga Harapan untuk naik ojek kapal. Sebelum Perjalanan ke Pulau Dolphin kita mencari spot terlebih dahulu untuk snorkeling di sekitaran Pulau Dolphin.
Naufal Snorkeling
Setelah snorkeling kita bergegas untuk bersandar ke Pulau Dolphin. Pada saat sampai di Pulau Snorkeling kita langsung cari spot untuk nge camp, cari wadah untuk masak dan ranting untuk kayu bakar sebagai penerangan di malam hari maklum ga ada listrik dan masak soalnya kita ga bawa kompor. Semua yang di cari sudah terkumpul, kita langsung ke pantai untuk bermain air dan foto-foto.
Suasana camp
Video Pemandangan Sore Hari di Pulau Dolphin
Hari sudah semakin gelap, selanjutnya kita menyalakan kayu bakar untuk masak dan juga penerangan. Kita masak 4 mie instan untuk 5 orang haha maklum cuma beli 8 bungkus doang untuk sampai besok siang. Hari sudah semakin malam persediaan kayu pun sudah semakin menipis. Kita langsung bergegas untuk tidur tapi tenda cuma ada 1 dan cuma muat untuk 2 orang akhirnya di isi 3 orang dan 2 lagi tidur diluar yaitu Naufal dan Aldo hanya beralaskan papan dan beratap pohon-pohon yang rindang.
Suasana Malam Hari
Pagi sudah datang, kita langsung bersiap untuk menyaksikan sunrise tapi apalah daya langit sangat mendung tapi Alhamdulillah ga sampai hujan soalnya kalau hujan semua pasti basah dan ga ada tempat untuk berteduh. akhirnya kita memutuskan untuk sarapan dengan roti dan susu yang kita beli di warung Pulau Harapan. Setelah sarapan kita berfoto-foto dan dilanjut main air lagi.
Akhirnya dia bilang selesaiin saja permasalahan ini di rumahnya dia, Kita sudah bayar 400 ribu, kita minta setengahnya dari pembayaran tapi selalu beralasan yang berbeda-beda dari sudah di berikan yang punya kapal (padahal sebelum berangkat sih katanya kapal punya sendiri), alasan yang ke dua katanya sudah di berikan solar dan yang ketiga sisa uangnya sudah diberikan ke orang yang suruh jemput kita ke Pulau Dolphin (kata dia sih ojek kapal kalau malam-malam ga ada yg melaut dan pasti didarat semua berarti kan orang yg disuruh sudah ada di darat pas di tanya yaudah minta uang sama orang yg disuruh eh dia bilang katanya dia belum balik masih di laut). Kata saya yaudah jalan keluarnya kalau ga ada uang saya minta 4 tiket saja untuk balik ke Dermaga Kali Adem (Muara Angke) dan dia menyetujui jalan keluar tersebut. Terimakasih untuk bang Dedi, bang Dedi yang anterin kita ke Pulau Harapan dari Pulau Dolphin. Malam itu sekitar jam 8 an setelah urusan dengan Pak Rudi sudah selesai kita ketemuan dengan bang Dedi di Taman Harapan di dekat Dermaga Harapan, bang Dedi menawarkan kepada kita untuk penginapan, kita bilang cuma ada 170rb persediaan uang kita dan akhirnya kata dia yaudah ada tapi ga pakai AC ya gpp lah yang penting ada tempat istirahat untuk malam ini dan juga untuk makan nasi hahaha.
Keesokan paginya kita bersiap-siap menuju Dermaga Harapan tapi sebelum ke Dermaga kita ber foto-foto dulu di Taman Harapan.
Setelah berfoto-foto kita bergegas menuju Dermaga Harapan soalnya jam sudah pukul 9 dan Kapalnya berangkat jam 10. Untuk pulang ke Jakarta kita naik Kapal Milles II yaitu kapal khusus Wisatawan berbeda halnya dengan kapal yang waktu kita gunakan untuk ke Pulau Harapan. Akhirnya ABK menarik tali tambang yang diikatkan ke Dermaga dan kita berangkat menuju Dermaga Kali Adem. Lama perjalanan untuk pulang serasa lebih lama ya karena kita duduk saja didalam mau keluar tapi penuh dan panas. Dan Akhirnya kita sampai juga di Dermaga Kali Adem (Muara Angke) sekitar jam setengah 2.
itu biaya yg dikeluarin kira2 berapa perorang?
BalasHapuskurang lebih 300 rb perorang kalau 5 orang yang ikut. Untuk kapal ojeknya lebih baik gabung dengan wisatawan yg lain untuk mengurangi biaya pengeluaran, soalnya itungannya pp bukan perorang.
HapusThanks bang buat infonya. hahaha di setiap perjalanan pasti ada cerita ya bang , cerita suka dan duka wkwkwk
BalasHapus